Efek Belajar Di Rumah, Anak Berisiko Sakit Mata

Image

Pandemi covid-19 telah mewabah di nusantara sejak bulan maret lalu. Hanya dalam waktu singkat, pandemi covid-19 ini telah berhasil mengubah banyak hal dalam kehidupan kita. Mulai dari sistem bekerja, belajar, berinteraksi hingga perlindungan diri ketika berada di luar rumah. Semua itu dilakukan tidak lain yaitu sebagai bentuk upaya pencegahan dari tertularnya virus tersebut.

Tak hanya kalangan orang dewasa yang merasakan dampak dari covid-19, akan tetapi anak-anak pun juga ikut memperoleh dampak yang signifikan dari musibah pandemi ini, terutama dalam hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Akibat pandemi covid-19, semua kegiatan belajar mengajar di lakukan secara online atau daring menggunakan media digital. Sebenarnya hal ini dilakukan sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran covid-19, meskipun pada pelaksanaannya dinilai juga kurang efisien, selain itu sistem ini juga akan berpotensi menimbulkan risiko sakit mata pada anak.

Belajar secara online, mengharuskan anak harus menatap media digital lebih lama dari biasanya. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kesehatan mata. Banyak penelitian yang hasilnya memperingatkan para orang tua tentang dampak negatif dari penggunaan perangkat digital secara berlebihan. Lebih khusus lagi, efek membahayakan dari paparan cahaya biru yang memancar dari perangkat digital.

Cahaya biru adalah bagian dari cahaya yang dipancarkan layar perangkat digital. Cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek dan energi lebih tinggi dari sinar cahaya tampak lainnya. Penelitian laboratorium menunjukkan pita cahaya biru tertentu mungkin berbahaya bagi retina mata yang sensitif terhadap cahaya dari waktu ke waktu. Terlalu lama menatap layar ponsel atau laptop juga dapat menyebabkan penglihatan kabur, rasa kering, gatal, dan iritasi. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom penglihatan komputer atau computer vision syndrome (CVS).

Selain gejala-gejala pada mata, beberapa tanda lain yang dapat muncul akibat CVS adalah:
• Sulit untuk fokus
• Tegang pada leher belakang dan bahu
• Sakit kepala
• Rasa lemas melihat layar laptop atau ponsel seolah bergerak

Gejala CVS ini akan terus dirasakan selama anak Anda masih sering menatap layar gadget dalam waktu yang lama. Sayangnya, kegiatan tersebut harus terus dilakukan untuk mendukung proses belajar mereka di masa pandemi ini. Untuk itu, kita harus berupaya melakukan pencegahan supaya mata tetap sehat, berikut diantaranya cara mengatasi CVS :

  1. Kurangi Kesilauan
    Anda dapat mengurangi pencahayaan pada layar laptop atau mengatur pencahayaan di sekitar ruang belajar anak untuk mencegah munculnya rasa silau.

  2. Atur Jarak Laptop ke Mata Anak
    Mengatur jarak laptop dengan mata dapat membantu mengurangi risiko terjadinya CVS. Jarak terbaik adalah antar 50-71 cm dengan posisi laptop  berada di bawah mata anak.

  3. Berikan Waktu Istirahat pada Mata
    Anda bisa mengajarkan aturan 20-20-20. Jadi, setiap 20 menit alihkan pandangan dari layar, lihat sebuah benda yang berjarak 20 kaki (sekitar 6  meter), selama 20 detik. Sering-sering berkedip juga penting untuk menjaga kelembapan mata.

 

Selain berbagai hal di atas, terdapat berbagai jenis kandungan makanan yang sangat baik untuk kesehatan mata anak. Berbagai kandungan makanan tersebut adalah:

  1. Vitamin A
    Vitamin A adalah vitamin yang paling berpengaruh terhadap kesehatan mata. Vitamin ini melindungi mata dari proses degradasi makular dan katarak. Beberapa makanan yang kaya akan vitamin A adalah wortel, kuning telur, dan kangkung.

  2. Vitamin C
    Vitamin C merupakan antioksidan terbaik bagi tubuh. Vitamin ini penting untuk mata karena dapat membantu mempertahankan kolagen yang banyak pada kornea. Rutin mengonsumsi vitamin C dapat membantu mencegah pembentukan katarak dan degradasi makular. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, seperti jeruk, lemon, dan anggur.

  3. Vitamin E
    Kekurangan vitamin E dapat menimbulkan gangguan produksi air mata, untuk mengatasinya konsumsilah sumber makanan vitamin E seperti telur dan minyak sayur.

  4. Lutein
    Lutein banyak ditemukan di retina dan diketahui merupakan antioksidan yang sangat penting bagi mata. Letein juga dapat mencegah terjadinya penurunan penglihatan karena pertambahan usia. Kol, brokoli, jagung, dan kangkung adalah contoh makanan yang kaya akan lutein

  5. Omega-3
    Omega-3 diketahui dapat meningkatkan kualitas air mata dan mengatasi terjadinya peradangan pada mata. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa omega-3 merupakan suplemen terbaik untuk mengatasi gejala mata kering. Anak dapat memperoleh omega-3 dari berbagai jenis ikan, seperti salmon, sarden, dan tuna. Telur khusus omega-3 juga dapat Anda berikan untuk anak.

  6. Zink
    Zink membantu vitamin A untuk membentuk pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi mata anak. Retina juga mengandung sejumlah zink. Oleh karena itu, mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan zink, seperti daging merah, udang, dan kacang-kacangan sangat penting untuk kesehatan mata.

 

Dari pembahasan diatas, dapat di simpulkan bahwa selain melakukan upaya pencegahan penularan covid-19, kita juga harus senantiasa menjaga dan memperhatikan kesehatan anggota badan lainnya dari hal-hal lain pula.

Cukup sekian, Semoga bermanfaat.